edumusic for kids


EDUMUSIC FOR KID’S SEBAGAI MEDIA PENANAMAN KEPRIBADIAN BAGI ANAK USIA DINI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MUSIK
By: Jerry Puspitasari
Sebagian besar orang, tua ataupun muda pasti menyukai apa yang disebut dengan musik. Entah apapun bentuk, jenis dan variasinya, musik telah memberikan sumbangannya terhadap dunia hiburan. Cara kita bereaksi terhadap musik memiliki efek yang mendalam pada cara kita berkembang secara social, fisik, dan mental. Membuat musik juga membuat kita dapat mengembangkan kemampuan belajar, fungsi kognitif, kemampuan social, bahasa, kepercayaan diri, dan penguasaan emosi. Menurut  (Muhammad Syafiq: 2003: 203) dijelaskan bahwa “musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsure dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni, dengan unsure pendukung berupa bentuk gagasan, sifat, dan warna bunyi. Dalam penyajiannya sering berpadu dengan unsure- unsure yang lain seperti bahasa dan gerak ataupun warna.” melalui musik kita dapat mengungkapkan emosi-emosi yang ada pada diri kita.  Musik adalah salah satu alat yang paling penting untuk mengembangkan kemampuan mental.  
Berdasarkan uraian diatas maka musik adalah salah satu metode yang baik bagi anak untuk belajar. Karena setiap anak dilahirkan dengan susunan kemampuan musik yang baik, termasuk sensitivitas terhadap nada, kemampuan ritme, dan kemampuan untuk mengenali perbedaan suara yang sangat halus sekalipun.  Musik adalah bahasa yang kita bawa sejak lahir, yang memungkinkan kita belajar berkomunikasi, dan pada akhirnya berbicara dengan bahasa ibu. Inti dari bagian-bagian yang berhubungan dengan musik tidak dapat dipisahkan denga pola prabicara dan kemampuan bicara secara umum. Belajar bermain musik meningkatkan pengendalian motorik dan koordinasi. menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru, dan membantu pengendalian rasa gugup. Pengendalian ini menolong anak-anak menangani reaksi spontannya. Akan tetapi perkembangan musik di Indonesia saat ini begitu pesat dengan tumbuh kelompok-kelompok Band baru dengan mengusung tema-tema percintaan, kehidupan orang dewasa, begitu popular lagu di telinga anak-anak. Dan anak lebih cenderung untuk menyanyikan lagu orang dewasa. Dimana  lirik yang terkandung dalam lagu tersebut secara tidak sengaja telah membentuk kepribadian dalam diri anak-anak kelak Hal ini disebabkan lagu dengan lirik untuk anak-anak hampir tidak ada. Dimana  sebagian besar lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu dengan lirik orang dewasa. Hal ini diperparah dengan ajang pencarian bakat seperti Idola Cilik, Afi Yunior, dll. Sebagian besar dampak dari menyanyikan lagu orang dewasa, akan mempengaruhi perkembangan mental anak. Anak-anak akan cenderung meniru apa yang akan diperbuat dengan melakukan hal yang sama dengan lyrik dari lagu-lagu tersebut.
          Mengingat peran musik sangat besar terhadap perkembangan anak, maka perlu adanya media   pembelajaran untuk anak yang berbasis musik. Salah satunya dengan  Edumusic For Kid’s, yang dimaksud dengan adalah Edumusic For Kid’s adalah pendidikan musik yang peruntukan bagi anak balita sampai dengan anak SD kelas VI.  Jadi dengan menggunakan metode tersebut anak-anak dikenalkan dengan musik dan berkembang  sesuai dengan usianya. Misalnya dengan lagu daerah, lagu dolanan atau lagu-lagu dari luar negeri disertai alat musik. Dengan Edumusic For Kid’s kita dapat mengenalkan dan melestarikan budaya asli Indonesia dan juga mengajak anak-anak untuk kreatif menciptakan kreasi lagu sendiri sesuai dengan perkembangan mental mereka dan membentuk kepribadian yang sesuai. 
Hakekat musik
Kata musik berasal dari bahasa Inggris music yang berarti seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsure dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni, dengan unsure pendukung berupa bentuk gagasan, sifat, dan warna bunyi. Dalam penyajiannya sering berpadu dengan unsure-unsure yang lain seperti bahasa dan gerak ataupun warna.” (Muhammad Syafiq: 2003: 203).
Jadi musik lebih mengarah pada bunyi yang mempunyai unsure melodi, irama dan harmoni, yang didukung oleh sifat dan warna bunyi. Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: Bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya , Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Maka  tidak semua bunyi merupakan musik. Musik lebih terkait dengan nada-nada yang teratur, sedangakan bunyi adalah semua hal yang bisa mengeluarkan suara dan getaran. Setiap orang dilahirkan dengan kemampuan musik, Musik adalah bahasa yang kita bawa sejak lahir, yang memungkinkan kita belajar berkomunikasi, dan pada akhirnya berbicara dengan bahasa ibu. Inti dari bagian-bagian yang berhubungan dengan musik tidak dapat dipisahkan denga pola prabicara dan kemampuan bicara secara umum.
Berikut adalah macam aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun terkadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang.  Contoh ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park. Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues.
Media
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.  Media hendaknya dapat dimanipulasi dapat di lihat, didengar, dan dibaca.(Arifin Sadiman:1984). Dalam perkembangannya media mempunyai beberapa bentuk yaitu media massa, media cetak, media pendidikan ( to educated). Dalam hal ini musik sangat berkaitan dengan penggunaan media elektronik yang berupa VCD, tape recorder, televise, maupun yang lainnya.

Masa perkembangan anak Usia 0-12tahun
Usia ini merupakan usia emas bagi perkembangan anak. Pada usia 0-3 tahun terjadi pertumbuhan otak secara pesat dan juga saraf sensorik maupun motorik pada bayi. Dimana ia menerima dan menanggapi rangsangan  yang datang dari luar dengan gerakan maupun bunyi-bunyian sebagai bahasa bayi sebagai kontak sosial yang dilakukan oleh individu. Sedangkan usia 3-5 tahun pada usia ini anak mulai tahap mengenal, meniru orang lain (tahap imitasi), dan tahap bermain bersama dengan kedudukan yang sama. Usia 5-6 tahun anak mulai bermain bersama, dibawah pimpinan satu orang  dengan permainan gerak, permainan bentuk dan ilusi  dan usia 6-8 pada usia ini anak bermain sandiwara dan tunduk pada pimpinan kelompoknya. 8-12 tahun  bermain dengan permainan yang disertai dengan gerakan kecerdasan karena pada usia-usia tersebut anak memasuki tahap perkembangan yang optimal dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan baik secara psikis   (Simanjuntak, 1984:54-55 ).

     Usia 0-12 tahun sebagai usia yang paling cocok untuk menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia, pada usia ini mereka akan menerimanya dengan mudah karena kapasitas untuk belajar dan memahami hal-hal baru masih sedikit. Apalagi cara penanamannya dengan menggunakan media bernyanyi dan membuat musik, sesuai dengan tahap perkembangan anak pada usia ini. Pada usia tersebut anak juga mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga segala sesuatu yang membuat anak penasaran akan ditanyakannya. Usia ini (0-12) biasanya anak masih berada dilingkungan keluarga, play group, taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD). Harapannya, dengan adanya metode kelas musik pintar anak-anak dikenalkan dengan musik dan lagu-lagu sesuai dengan usianya. Misalnya dengan lagu daerah, lagu dolanan atau lagu-lagu dari luar negeri serta alat musik. Dengan metode kelas musik pintar kita dapat mengenalkan dan melestarikan budaya asli Indonesia, sehingga menjadi ciri kepribadian dalam bersikap dan bertingkah laku.
 Pendidikan  Anak Usia Dini
 Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini: a. Infant (0-1 tahun), b. Toddler (2-3 tahun), c. Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun), d. Early Primary School (SD Kelas Awal



         Maka oleh sebab itu untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas dan berkembang sesuai dengan usiannya salah satunya dengan menggunakan Edumusic For Kid’s. dimana pendidikan yang berbasis musik ini dapat membantu anak dalam mengerti mengenai kepribadian yang baik sesuai dengan usianya.
       Alasan diadakannya Edumusic For Kid’s sebagai media pembelajaran bagi anak-anak  dalam upaya mengenalkan dan melestarikan budaya asli Indonesia. Serta membentuk anak Indonesia yang berkualitas dan berkembang sesuai dengan usiannya. dimana pendidikan yang berbasis musik ini dapat membantu anak dalam mengerti mengenai kepribadian sesuai dengan usianya. Latar belakang dijadikannya musik sebagai solusi mencegah dan menanggulangi degradasi moral dan budaya Indonesia. Akan tetapi disini akan dikaji kembali secara lebih mendalam. Masyarakat Indonesia saat ini telah mengalami krisis multidimensi mulai dari krisis ekonomi, pendidikan dan moral. Perlu diketahui bahwa itu semua merupakan dampak dari adanya krisis moral. Sebagai contoh sampai saat ini bangsa Indonesia belum dapat keluar dari belenggu krisis ekonomi, dimana masih banyak terjadi korupsi dimana-mana, monopoli perdagangan dan sebagainya. Selain itu kita dapat lihat realita saat ini dalam waktu sehari terjadi pemerkosaan yang dilakuakan anak-anak usia SD, dalam setiap menit terjadi kasus pembunuhan, perampokan, pelecehan seksual dan kasus-kasus kriminal lainnya (dari www.wikipedia.com).

Kondisi tersebut semakin parah yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan peran dan fungsi dirinya yang harus menyelaraskan dengan kehidupan. Hal ini terkait dengan semakin menurunnya pemahaman budaya yang tertanam dalam setiap pribadi masyarakat khususnya bagi generasi muda. Anak-anak yang  merupakan generasi penerus bangsa seharusnya mempunyai kepribadian yang baik dan sesuai dengan kepribadian masyarakat tempat ia tinggal.
Lemahnya enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses pewarisan budaya dari generasi tua kepada  generasi muda. Di mana enkulturasi ini dapat dilakukan dalam keluarga, teman sepermainan, lingkungan tempat tinggal, dan sekolah. Saat ini proses enkulturasi akan  nilai-nilai budaya Indonesia telah mengalami degradasi terutama dari dalam keluarga. Keluarga sebagai tempat  proses enkulturasi yang primer sangat efektif dalam menanamkan kepribadian yang sesuia dengan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap nilai yang tertanam dalam setiap individu. Kepribadian  sebagai modal utama dalam membangun Indonesia , dan kurangnya kesadaran akan makna konsep dari kepribadian sendiri. Setelah anak memasuki usia play stage akan berusaha mengenal lingkungan diluar keluarganya. Disinilah mereka akan lebih banyak bergaul dengan teman-temannya dan saling bertukar pengalaman tentang berbagai permainan anak-anak. Dimana didalamnya terkandung nilai yang baik untuk mengembangkan kepribadian , diantaranya nilai akan kecintaan terhadap lingkungan seperti lagu-lagu anak-anak contoh lagu Kupu-Kupu Kemana Kau Pergi yang mempunyai makna untuk menghargai binatang dan lingkungan sebagai sumber segala sumber kehidupan manusia.
Edumusic For Kid’s sebagai media enkulturasi akan  kecintaan terhadap nilai-nilai Budaya Indonesia.
       Proses enkulturasi sangat efektif apabila dilakukan kepada anak sejak usia dini. Dimana anak pada usia dini merupakan masa usia emas (gold stage), yang penuh dengan dunia bermain dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh karena itu sejak usia dinilah kita seharusnya menanamkan kecintaan anak terhadap nilai-nilai budaya Indonesia. Karena pada dasarnya segala sesuatu yang diperoleh pada masa ini dan ketika sudah menjadi perilaku sehari-hari dan benar-benar tertanam dalam masing-masing pribadi maka hal itu akan terbawa sampai besar, dan akan membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini anak-anak seperti sebuah kertas putih sebagai orang tua seharusnya bisa mengarahkan anak-anak untuk mengisi masa kanak-kanak dengan hal-hal yang positif. Misalnya mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya.dengan mengenalkan musik-musik yang berasal dari budaya Indonesia. Selain itu Edumusic for kid’s mengajari anak-anak untuk lebih mengenal musik yang sesuai untuk usia perkembangan mereka. Juga lagu yang diubah liriknya dari dewasa menjadi lirik anak-anak. Misalnya lagu yang terkenal dengan lirik orang dewasa namun menggunakan  nada dasar, contoh kamu ketahuan liriknya bisa diubah dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.
 Anak identik dengan dunia bermain, karena bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak. Melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi kognitif, afektif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup. Bahkan dengan bermain anak akan memperoleh kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam-macam bahan dan alat, berimajinasi, memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan dalam kelompok, bekerjasama dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Demikain penjelasan yang disampaikan Dra. Sri S. Dewanti handayani, M.Pd, saat menjadi pembicara dalam acara kuliah perdana dan seminar pendidikan di PGTK FIP UNNES. Sesuai dengan karakteristik dunia anak tersebut, maka edumusic for kid’s ini benar-benar disetting sesuai dengan karakteristik dan perkemabangan anak, khususnya anak pada usia dini.

Edumusic For Kid’s merupakan metode yang digunakan untuk belajar atau menimba ilmu khususnya tentang pengaruh musik terhadap pekembangan anak. disetting dengan menyesuaikan karakteristik dan perkembangan anak serta dunia anak yang penuh dengan suasana bermain. Maka edumusic for kid’s ini dibuat semacam tempat yang isinya dunia hiburan dengan memanfaatkan musik untuk menanamkan kepribadian pada anak.

Konsep  edumusic for kid’s
Disetiap masyarakat selalu Menjadi tradisi saat bayi menangis, biasanya bayi dinyanyikan dan digoyang-goyang agar tertidur reaksi orang tua pada asaaat ini sanat penting dalm pembentukan karaakter identitas dan peraasan pengenalan diri bagi anak-anak. Interaksi sosial awal kita secara alamiah adalah melalui musik. Interaksi ini dapat berbentuk lagu pengantar tidur, lagu anak-anak, lagu permainan, permainan jari dan berlangsung singkat. Semua ini membentuk dasar bagaimana kita berkomunikasi dan menciptakan lingkungan tempat, bahasa dan ekspresi yang berguna di waktu mendatang dapat dikembangkan. Bernyanyi adalh vitur universal untuk pertumbuhan semua bayi dan anak-aank, dan musk tidak boleh dianggap remeh peranannya sebagai alat perkembangan.  Fungsi musik ;
1.   Dapat menyatukan keluarga dan menyatukan masyarakat
2.   Musik dapat membantu membangun kepercayaan diri.
3.    Musik membantu orang bekerja bersama-sama
4.   Musik membantu kita menanggani emosi a meningkatkan poemahaman
5.   Musik membantu kita mendefinisikan individualitas dan perbedaan kita
Edumusic For Kid’s ini dibuat dan dilaksanakan  di setiap daerah di Indonesia. Karena  cakupan dan sasarannya adalah masyarakat luas khususnya anak-anak, maka Edumusik for kid’s ini harapannya dibangun dan dibentuk dibawah naungan  lembaga pendidikan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Adapun pelaksanaya merupakan bentuk kerjasama diantara berbagai elemen dan praktisi dalam masyarakat seperti psikolog anak, antropolog terapan, sastrawan Jawa, guru-guru play group sampai SD, guru seni musik, pemerintah daerah dan warga masyarakat. Kerja dari masing-masing elemen atau praktisi disesuaikan dengan bidangnya. Psikolog anak, kerjanya berkaitan dengan tahap perkembangan anak dan karakteristik anak, antropolog terapan kaitannya dalam mencari tahu kondisi budaya masyarakat setempat hubungannya dengan budaya setiap daerah, dan  juga di daerah lain yang disesuaikan dengan budaya daerah dalam koridor untuk menanamkan kecintaan terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya untuk menggapai keselarasan hidup). Selain itu juga membutuhkan kerajasama dengan sastrawan  dalam hal ini kerjanya yaitu mengidentifikasi dan mencari kesenian musik  yang ada dalam masyarakat dalam rangka untuk menanamkan nilai budaya. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah ada kerjasama dengan pemerintah daerah setempat serta warga masyarakat setempat dekat lokasi, untuk mempermudah akses dan pengembangan edumusic for kid’s tersebut.  Selain itu juga perlu adanya kerjasama dengan sekolah-sekolah play group, TK dan SD agar guru-guru seni musik yang ada di sekolah tersebut mengetahui akan fungsi dari edumusic for kid’s.


Komentar

Postingan Populer